Sang Pemula

Wednesday, November 08, 2006

TUKANG SULAP

Pepatah kuno mengatakan, Di mana kemauan, disitu ada jalan.
Kalau mengaca dari pepatah itu, maka selayaknya kita memberi acungan jempol pada pemerintah Indonesia yang memiliki kemauan besar memberikan pelayanan terbaik dalam kunjungan Presiden AS George Bush akhir bulan November di Bogor.
Bagaimana tidak, dengan kemauan besar akhirnya berbagai persoalan mengenai persiapan kedatangan Bush akhirnya bisa teratasi. Bahkan, bak seperti tukang sulap, pemerintah Indonesia juga bisa merubah sejumlah sarana umum menjadi sarana privat yang khusus dibuat untuk Kawan Bush.
Seperti magic atau Bandung Bondowoso, pemerintah bisa menyulap tanam yang dipenuhi dengan rumput yang indah menjadi sebuah helipat atau tempat mendaratnya heli milik Kawan Bush. Sebuah lapangan sepakbola juga disiapkan untuk pendaratan heli yang mengangkut mobil Kawan Bush. Bahkan, tiang gawang dan bendera yang biasanya mengibarkan Merah Putih harus dikorbankan sementara waktu demi Kawan Bush.
Soal anggaran juga tak kalah “Wow” karena paling tidak dibutuhkan dana Rp 6 miliar untuk kunjungan ini. Kalau, Kawan Bush di Indonesia 6 hari, maka dalam satu hari demi Kawan Bush, pemerintah Indonesia menyediakan dana Rp 1 miliar.
Kalau kita tanya Kang Rohim, tukang becak di Malioboro, dirinya kita tanya pernah lihat uang Rp 1 miliar belum. Atau kita coba tanya ama Kang Rohim soal subsidi yang diberikan pemerintah terhadap dirinya dan keluarganya sudah mencapai Rp 1 miliar atau belum.Atau lebih baik kita tanya saja, Turiyem, korban gempa bumi di Imogiri, Bantul, jika diberi bantuan Rp 1 miliar dari pemerintah untuk satu kampong akan digunakan untuk apa. Atau Turiyem kita minta mengkalkulasi bantuan pemerintah untuk korban gempa bumi di kampungnya telah mencapai angka Rp 1 miliar atau belum.
Kalau jawaban dari Kang Rohim dan Turiyem bertolak belakang dengan dana kunjungan Kawan Bush, jadinya aku bertanya-tanya, pemerintah Indonesia itu ada kemauan untuk menjadi abdi rakyat tidak. Kalau untuk pemimpin tetangga yang sering menginjak-injak negara ini saja dianggarkan Rp 6 miliar, tapi jika untuk rakyatnya masih pokil minta ampun, pantes donk saya menanyakan hal itu. Ada kemauan nggak seh pemerintah Indonesia menjadi abdi rakyat???

NB. Bung Kriwil, pernah tanya Turiyem, katanya pejabat yang inisialnya JeKa hanya Omdo (omong doank). Bung Kriwil juga bilang kalau dirinya ingin jadi Presiden AS dan langsung berkunjung ke Indonesia biar bisa bikin repot pemerintah Indonesia.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home