Sang Pemula

Sunday, December 03, 2006

Rak Buku & Almari Pakaian Dibungkus dalam Sesatnya Keinginan-Kebutuhan

Pernah suatu hari saya berpikir antara keinginan dan kebutuhan hidup. Kadang saya merasa banyak keinginan hidup yang belum tercapai. Dan kadang pula, banyak kebutuhan hidup yang harus juga dicukupi agar dunia terasa indah.
Menurut saya, banyak keinginan yang timbul karena kebutuhan dan tidak sedikit kebutuhan muncul karena keinginan. Dan saya harus memilih salah satu di antaranya, keinginan karena kebutuhan atau kebutuhan karena keinginan. Maklumlah, saya termasuk manusia biasa dan tidak bisa mengumbar setiap keinginan dan kebutuhan saya begitu saja.
Nah, jika saya memenuhi setiap keinginan karena kebutuhan, saya rasa tidak pas juga dalam dunia yang ada saat ini. Dunia yang ada saat ini begitu pintarnya menciptakan kebutuhan yang sebenarnya bukan kebutuhan menjadi sebuah kebutuhan yang layak dan harus dikonsumsi. (Anjing kau kapitalis busuk!!!)
Atau jika saya mengumbar kebutuhan karena keinginan juga tidak mungkin. Kata banyak orang, keinginan manusia tiada batasnya dan saya percaya saja, jadi nggak aja kayaknya saya memenuhi setiap kebutuhan karena keinginan.
Ketika tiada pilihan bagi saya, saya memutuskan masalah kebutuhan dan keinginan ini dari takaran dan sudut pandang, mana yang baik bagi saya. Memang sangat subjektif, namun mungkin itu yang terbaik.
Pernah saya merasa membutuhkan banyak barang karena kesibukan dan aktivitas saya, namun saya sadari itu semua hanya godaan setan kapital yang gemar beriklan. Pernah juga saya ingin memborong banyak barang karena saya menginginkannya, namun saya ingat jika saya menginginkan itu semua, maka keinginan saya tiada habisnya.
Banyak barang yang saya konsumsi (beli) jika dilihat dari sudut pandang kebutuhan dan keinginan. Buku, misalnya, semua buku yang saya beli dasari rasa “ini baik untuk saya” walaupun sebenarnya saya merasa itu adalah kebutuhan saya sebagai manusia. Pakaian contohnya, akhir-akhir ini semua pakaian saya beli karena keinginan, namun saya merasa itu “baik untuk saya”.
Walhasil, rak buku saya tidak muat menampung berbagai hal yang baik bagi saya. Dan begitu juga almari pakaian terasa semakin sesak penuh dengan hal-hal yang menurut saya baik. Tapi tak apalah, bukankah itu semua hanya berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan.
Dan saya masih percaya kadang kita ingin karena butuh dan kadang juga kita butuh karena ingin! Bagaimana dengan Anda?

NB. Bung Kriwil berani melawan pemerintah, katanya kebutuhan dasar manusia tidak hanya sandang, pangan dan papan, tapi ditambah buku. Hati-hati lho Bung, nanti dikira makar karena buku bisa mencerdaskan bangsa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home