Sang Pemula

Sunday, April 16, 2006

May Day

Bentar lagi ada May Day...
Adakah yang belum tahu dengan May Day? Ku harap kalian semua sudah tahu Kawan...
May Day bahasa pasarannya Hari Buruh Internasional... Why May Day? Ya karena pas bulan Mei, pasnya tanggal 1.
Di negara ini, tentunya lumayan istimewa peringatan May Day, bukannya karena apa2..Tp sekarang banyak demo buruh menolak revisi UU Tenagakerja (Sori, nggak hafal nomer berapa)! Ya, pantas dan pas UU itu ditolak oleh buruh. Bukannya apa2.. tapi ANJING2 KAPITALIS semakin nekad menghalalkan segala cara untuk memakan jatah ransum para buruh (Bukankah ini lagu lama kapitalis sejak zaman Karl Marx dulu?).
Kapitalis, maaf kalian2 saya sebut Anjing...ya Anjing karena saya belum menemukan kata yang pas untuk mewakili kalian selain Anjing (Bisa kalian beri usul selain Anjing).
Ya, mengapa Anjing, kenapa bukan hewan lainnya misalnya semut. Ya tidak pantasnyalah, kapitalis disebut semut karena dia saat ini kuat tidak mudah dipithes kata Wong Jogja. Kalo kuat gimana kalo gajah. nggak ada alasan lain, kalo Gajah Kapitalis terdengar wagu saja, masih kata Wong Jogja. Kalo Harimau atau Srigala ginama yang terkenal buas itu...Ya, cukup pas sih karena siapa yang nggak tahu kalau kapitalis itu buas, tapi bisa jadi juga kurang pas karena apa? karena eehh...eehh karena Kalo harimau atau srigala itu memakan mangsa dengan buas dan jujur. maksudnya jujur itu, ya ada makanan langsung sikat tanpa tedeng aling-aling. Klo kapitalis itu, sok ramah, sok akrab, sok bantu, sok teman, sok setia kawan, dan sok...sok... lain.
Bahkan haibatnya lagi, mereka memangsa tanpa orang sadari, bahkan lagi sebagian orang merasa nikmat saat DIHISAP kapitalis ini!!!
So, momentum May Day ini bisa buat kita untuk merenung, toh bukan hanya Kawan-Kawan Buruh saja yang dihisap, tapi Kita, Kita Semua masyarakat umum pengguna Jasa Kapitalis juga turun dihisap. Ya hisapan yang nikmat he... (Plis jangan Jorok!)
Dan tambahan kenapa saya pilih Anjing Kapitalis karena Saya Ingin MISUH sama Kapitalis itu!!!
Anjing...Anjing...Anjing Kapitalis...Maaf Kalau ada kata2 kasar
LIVING WORK SOCIALISM!!!

Hanya...


Hanya Revolution, Rock 'n Roll, Critic to Government at Slankisme Klaten

Wednesday, April 12, 2006

Aku&Buruh


Seperti biasa, pagi itu Ratmini segera bergegas menuju pabrik. Setelah mengantar anaknya sekolah, langkah Ratmini tertuju kearah pabrik tekstil tempat ia bekerja. Setelah suaminya meninggal, Ratminilah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Dalam perjalanan, Ratmini memikirkan ajakan teman2x sekerjanya untuk ikut demonstrasi. Kata temannya, demo dilakukan untuk peringatan hari buruh sedunia dan memperjuangkan hak2x buruh.
Dalam pikirannya, Ratmini bimbang antara bekerja atau ikut demonstrasi. Kebimbangan Ratmini bukan karena ia takut dipecat jika ikut demonstrasi. Bukan itu. Benar bukan itu, Kawan! Ratmini berpikir, kalau ia ikut demonstrasi, berarti tidak bekerja. Dan kalau tidak bekerja, berarti pula ia tidak mendapat upah hari itu. Ya.. tidak mendapat upah. Ratmini hanyalah buruh rendahan dengan harian.
Mau makan apa ia dan keluarganya hari itu jika tidak bekerja. Pendapatannya hanya cukup untuk sehari-hari. Tidak tersisa sedikitpun.
Disisi lain, dari hatinya yang paling dalam, Ratmini ingin ikut berdemonstrasi. Ingin ikut berjuang untuk memperoleh apa yang sebenarnyanya menjadi haknya. Hak sebagai seorang buruh. Ratmini merasa selama ini, tidak memperoleh apa yang seharusnya menjadi haknya. Upah yang rendah, jam kerja yang tidak seimbang, tidak adanya jaminan kesehatan, tidak adanya asuransi kecelakaan dan berbagai hak lainnya yang sebenarnya harus ia terima. Setiap tetes keringatnya tidak dihargai.
Dalam kebimbangan Ratmini terus berjalan. Tinggal beberapa puluh meter bangunan angkuh pabrik terlihat. Pikirannya langsung buyar saat teriakan2x demonstran menggema ditelinganya. Terlihat didepan gerbang pabrik berpuluh2x buruh berkumpul mengusung berbagai spanduk.
Tinggal beberapa meter lagi Ratmini sampai di pintu gerbang pabrik. Tiba2x saja Ratmini berhenti. Ratmini serasa dipersimpangan jalan. Ratmini tampak memandang kearah kerumunan demonstran. Sesaat pandangannya diarahkan kedalam pabrik. Kebingungan dan kebimbangannya memuncak. Ratmini tampak menundukan kepada dan menarik napas panjang.
Selang beberapa detik saja, wajah Ratmini telah berubah. Tampaknya Ratmini telah menentukan pilihan. Dengan berjalan pelan, Ratmini berkata “.....Ya Tuhan berilah hambaMu ini kekuatan untuk memperjuangkan apa yang seharusnya saya peroleh....”. Ratmini telah hilang ditelan kerumunan massa diiringi teriakan orator.

We dedicated this short story for all workers in the world!

hiTaM&PUtiH

Putih identik dengan suci, bersih dan segala kebaikan. Hitam akrab dengan kejahatan, kejelekan dan segala sesuatu yang dianggap dengan dosa.
Kalau dikaitkan dengan profesi orang, putih bisa dekat dengan kyai, pendeta, pejabat ataupun tokoh masyarakat. Sedang kalau hitam condong lekat dengan pencuri, pelacur dan segala hal yang berkaitan dengan kejahatan.
Trus ada yang abu-abu tidak? Bisa jadi ada dan mungkin kita masuk dalam kategori ini. Kadang berbuat baik, kadang jahat. Tak tentulah.
Trus apakah dikotomi putih & hitam selalu benar dan tidak bisa diganggu gugat. Apakah putih selalu putih bersih tanpa noda sekalipun? Atau hitam, apakah tidak ada seberkas cahaya putih yang menyinarinya?
Seumpama, misalnya apakah pemuka masyarakat selalu baik dan benar? Kalau penampilan bisa iya, tapi hatinya ............. Hati orang siapa yang tau. Nah, kalau pelacur, apakah ia selau buruk dan salah? Kalau ternyata ia melacur untuk sekolah anaknya & ia sebenarnya tidak menginginkannya....... Selalu buruk dan salahkah orang seperti itu?
Trus kita lihatnya harus seperti apa??? Mungkin alangkah bijaksananya kita, jika kita memandang seseorang tidak hanya dari kedudukan, jabatan atau profesi saja. Karena itu semua bisa menipu. Menipu kita. Pelacur bisa jadi putih dan pejabat bisa jadi hitam. Karena apa yang kita anggap putih belum tentu benar-benar putih di hadapan-Nya. Begitu juga hitam, anggapan kita tentang hitam hidup seseorang belum tentu hitam dihadapan-Nya. Hanya Ia yang Maha Tahu mana yang asli dan mana yang bajakan.

Tuesday, April 04, 2006

Apa Kabarmu JOGJA?

Aku rindu Jogja! Itu mungkin simple-nya! Sebenarnya, belum lama juga aku meninggalkan Jogja. Hanya baru 3 bulan. Tidak tahu kenapa Jogja begitu nganggeni! Masalahnya aku sekarang tinggal di Solo!
Kalo, dipikir-pikir sebenarnya pantas juga aku rindu Jogja. walaupun memang aku akui, aku baru mendiami Kota Tua itu baru 4 tahun.
Di kota ini, aku mencari ilmu. Di kota ini juga aku mulai belajar mencari jati diri. Di kota ini juga, aku kadang-kadang main ke Sarkem (Bukan setor, hanya lihat-lihat saja). Di Jogja pula, aku mulai mencintai jurnalisme. Di Jogja, aku mulai menemukan sebuah idealisme. Di kota ini aku mulai mengenai sosialisme. Di Kota ini, aku sering bertegur sapa dengan Tan Malaka, Karl Marx, Gorky, Orwell lewat tulisan-tulisan mereka. Di kota ini, semua nafsu mencari buku aku tumpahkan, Di Jogja kota pelajar ini, aku juga pertama kali melakukan ML dengan pacar-ku!!!! dan pastinya, Di Kota ini AKU MULAI MENEMUKAN DIRIKU!
Terlalu banyak kenangan di kota ini yang masih cukup banyak, dari hal yang kecil2 sampai hal yang besar. Dari suka minum anggur merah hingga melihat "panas"nya pergaulan di Jogja. dari ikut bedah buku sosialisme hingga dugem di Papillon. Dari tongkrong di NOL KM hingga merenung di kamar kos. dari kuliah-kuliah jurnalisme hingga melototi body cewe di mall.
Terlalu...memang terlalu banyak kenangan yang ada...
sebenarnya aku masih sering balik Jogja, kadang 2 minggu sekali. bahkan, aku masih memiliki kos di Kota itu. aku tidak tahu kenapa bisa, Rindu bgt dengan Kota itu. Mungkin tidak hanya aku yang merasa SPT itu, Garin Nugroho, Bimbim Slank, Rendra dan banyak orang selalu bicara rindu jogja. apalagi katon bagaskara....
Tapi, jogja kini telah berubah, di mataku! Aku kaget di sana mall terbesar se Jateng&DIY udah kokoh berdiri menggusurbangunan peninggalan kraton! Sudah lah ceritanya, aku makin rindu Jogja saja...
Apa kabarmu Jogja ??

Monday, April 03, 2006

Aku, Gie & Riri Riza


Siapa yang tidak mengenal Soe Hok Gie? Pasti tidak sedikit orang belum tahu asal usulnya. Siapa yang tidak kenal Aku? Pasti lebih banyak orang yang tidak mengenalku. Emangnya siapa aku?
Akhir2 ini aku hanya merasa, Aku memiliki banyak kemiripan dengan Gie. Tapi kemiripan ini juga atas interpretasiku atas film Gie besutan Riri Riza. Klo Gie asli aku nggak tahu pasri! Mungkin suatu saat bisa ketemu Arif Budiman dan dengar cerita langsung dari dia!
Gie, suka baca buku! Aku juga! gie seneng naik gunung, begitu juga aku! Gie sering nulis artikel untuk koran, aku nggak jauh-jauh amat, sekarang jadi wartawan di sebuah koran! Gie suka nonton film, kyknya aku juga! Gie suka mengusung perubahan, aku suka tampil beda (Bukankah tampil beda bagian dari perubahan). Cuman gie cool, aku nggak cool!
But, kyknya jika dipikir terus2an aku dan gie nggak jauh beda! Dua anak muda dari dua generasi yang berbeda! dua anak yang mungkin punya cita-cita sama! Dua anak muda yang revolusioner (Katanya!) Dua anak muda yang suka alam! dua anak muda yang ingin mencapai "langiT"!
Sekarang mungkin tidak hanya aku yang mirip gie, mungkin juga kalian! Ya, aku terimalah, klo yang ngaku2 mirip Gie semakin banyak! tapi aku, tetaplah aku dan Gie dia "hanya"lah Gie. kami mungkin sama sebagai seorang manusia. atau Tuhan munkin memberi sifat dan perilaku yang mirip.
tapi yang jelas bagi aku, KIRA-KIRA RIRI RIZA TERTARIK MEMBUAT FILM TENTANG AKU NGGAK YA????